Jangan sia-siakan waktu luangmu, Ukhti !

Demi Masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasehat-menasehati supaya menaati kebenaran dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran” (Q.S Al-Ashr: 1-3)

      Taujih ini bisa untuk semuanya, tapi khususnya untuk para akhwat, lebih khusus lagi bagi yang masih lajang Diambil dari berbagai sumber.
       Bagi akhwat yang masih lajang, mungkin banyak di antaranya yang sudah merindukan untuk menggenapkan setengah dien, tapi Allah masih belum mendatangkan jodohnya.
Insya Allah hampir semuanya mengharapkan pasangan yang baik agamanya. Di antaranya ada yang menanti dengan sabar meskipun usia sudah menginjak kepala tiga. Ada yang tidak sabar menanti hingga akhirnya asal pilih aja, tidak menjadikan agama menjadi pertimbangan utamanya. Ada yang menantinya dengan santai aja, ntar kalo sudah waktunya ya datang sendiri . Ada pula yang hanya sekedar ingin, tapi tidak mempersiapkan menuju kesana. Tapi ada pula yang meskipun sudah siap dari segi usia, sudah punya maisyah tetapi belum punya keinginan menuju kesana.
ukhti..
     Termasuk yang mana dirimu ukhti..? Bagaimanapun kondisimu ukhti… jangan sia-siakan waktumu dalam masa penantian itu. Jangan sia-siakan dengan angan-angan indah (karena belum tentu indah ) karena hal itu bisa membawamu pada zina hati. Jangan pula terlalu bersedih karena belum dapat jodoh juga. Ingatlah janji Allah dalam surat An Nuur:26, “wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).” Jika kita ingin mendapatkan pasangan yang sholeh maka jadikan diri kita sholeh juga. Masih ada waktu bukan?
     Jangan sia-siakan pula waktu, pikiran dan tenagamu untuk hal-hal yang tidak bermanfaat apalagi maksiat. Kurangi hal-hal yang mubah seperti nonton TV, jalan-jalan, shopping, dll yang berlebihan.
Trus harus ngapain donk???
     Buanyak atuh yang bisa kita kerjakan. Kembangkan ilmu dan potensi yang kita miliki, bisa dengan menyelesaikan kuliah (bagi yang belum lulus) atau melanjutkan kuliah lagi, atau ikut kursus-kursus. Dalam hal profesi kita bisa mencari pekerjaan yang sesui dengan bidang atau minat kita tapi dipertimbangkan juga, save ga diri kita sebagai akhwat bekerja disana? Syukur kalau kita bisa bekerja sekaligus berdakwah dan mengembangkan ilmu kita disana, sekali dayung beberapa pulau terlampaui. OK?
     Trus coba kita pikirkan tentang masalah-masalah ummat? Jangan trus sibuk kuliah atau kerja tidak mikirkan tentang masalah ummat. Ingat sabda Rasulullah, barangsiapa ketika bangun tidak memikirkan umatku maka dia tidak termasuk dalam umatku. Masalah-masalah ummat itu ada banyak kalau kita mau BUMBATA di sekitar kita. Tidak hanya mencermati saja, tapi yang penting cari solusi. Coba kita tanya diri kita, kalau kita menyatakan bangga terhadap Islam, apa yang sudah kita perbuat untuk Islam? Kalau kita sudah berkomitmen terhadap dakwah, sudah maksimalkah yang kita lakukan selama ini?
Ada banyak orang di sekitar kita yang belum berIslam dengan benar, ada banyak yang ingin belajar Islam, ada banyak yang butuh dibina, tetapi terkadang kita justru ‘membinasakan’nya dengan menelantarkan mereka.
Trus apalagi yang bisa kita kerjakan? Siapkan bekal sebanyak-banyaknya mulai sekarang untuk membangun rumah tangga yang Islami dan membangn masyarakat yang Islami pula. Mulai persiapan spiritual, persiapan konsepsional, persiapan fisik, persiapan material dan persiapan sosial.Kalau ingin tahu lebih lanjut, baca buku dech, kalau ada waktu lain kali Insya Allah saya tuliskan. Oh ya, jangan lupa, belajar masak.
Tuh kan… banyak sekali yang bisa dan bahkan ada yang harus kita lakukan. Katanya Ust. Hasan Al Banna, Sesungguhnya beban yang kita miliki lebih banyak dari waktu yang tersedia. Banyak yang bisa kita kerjakan, jangan ditunda-tunda, mumpung kita masih punya banyak waktu luang. Mumpung belum disibukkan oleh urusan rumah tangga, mengurus suami dan anak, dsb. Seorang ibu bercerita, masa-masa gadisnya dulu adalah masa-masa keemasan dimana dia punya banyak waktu untuk beramal, mengembangkan diri dan berkontribusi untuk ummat dan dakwah. Tapi bukan berarti trus ketika sudah berkeluarga dia tidak lagi bisa berdakwah dan beraktifitas, justru bertambah kontribusinya karena ada yang mendukung.dan membantu. Asalkan bisa memenej waktu dengan baik dan mempertimbangkan fiqih prioritas, Insya Allah bisa seimbang.
       Yuk, jangan hanya berdiam diri saja, jangan termasuk golongan muslim yang duduk. Terus berkarya dan bersabarlah. Insya Allah Allah maha tahu yang terbaik buat kita, siapa dan kapan waktunya. Dengan waktu yang kita miliki kita bisa mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik dan terus berkontribusi menuju kejayaan ummat.
Wallahu a’lam bishowab..

(Proud To Be A Muslimah)