Pages

Terinspirasi dari pengalaman mengikuti Bedah Buku "Melukis Pelangi"

Di awal blog ini,dengan ucapan "bismillah" ane paparkan bahwa.. kesempatan untuk meluangkan waktu dan mengetik kata demi kata tidaklah gampang bgi seseorang yang selalu menyibukkan dirinya d lingkungan kampus atau d tempat kerja. Maka selagi ada kesempatan MENULIS LAH !

Sebelum memulainya,sya ingin menceritakan ketika sya bermimpi dgn seorang penulis "Sejuta Pelangi" ini,Seperti biasa ane sebelum tidur berdoa dan terbesit dihati sya untuk menyisipkan doa "يا الله, Kapan sya bisa menjumpai dgn tatapan mata sya bertemu dgn kak Oki يا الله?" "Kabulkanlah permohonan hambaMu يا الله."

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

20Menit kemudian sya tertidur dan bermimpi,sya bs bertemu dgn kak Oki bahkan sya bisa foto brengan berdua dgnnya. سبحان لله sya terharu dan terkagum-kagum bisa mendapatkan itu. Singkat mimpi itu,kemudian hilang begitu saja dan ternyata Adzan Shubuh telah menyambutku untuk segera sholat dan bangun dari mimpi itu. Duduk dari gerakan sholat itu sya berdo'a, "يا الله Jika benar itu jadi kenyataan pertemukanlah kami di tempat yang engkau ridhoi يا الله" Aamiin Ya Rabbal 'alamiin... :'(

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Setelah seminggu kemudian, Muncullah Pemberitahuan di mading Kampus yang sya cintai "Politeknik Negeri Batam", bahwa ada bedah buku kak Oki.. سبحان لله Tanpa berpikir panjang,sya mulai mengumpulkan uang jajan yang diberikan oleh kedua OrangTua sya hanya untuk membeli Tiket "PLATINUM" dengan Harga Rp. 150.000 agar sya bisa mengikuti acara tersebut. Mgkin tidak banyak orang yg merasakan betapa sulit sekali mengumpulkan uang dengan jumlah yg segitu banyaknya. Ketika itu, saya diuji nafsu untuk membeli yang sebenarnya itu kebutuhan sya. Akan tetapi,sya ingat bahwa saya harus Hemat Hemat dan Hemat ! perkataan itu yang selalu sya ingat,.Akhirnya, dalam kurun waktu seminggu sya bisa mengumpulkan uang itu dan membeli tiketnya dgn salah seorang teman sya yg sebelumnya beliau adalah atasan saya yang pada masa itu kami sama-sama berjuang di jalan dakwah dan lebih tepatnya di Organisasi Remaja Masjid Raya Batam.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tanggal 13 Mei 2012, Audit A-Politeknik Negeri Batam.

Bermula dari sya mengikuti bedah buku kak Oki Setiana Dewi yg berjudul "Melukis Pelangi",sya terinspirasi untuk berbagi pengalaman selama 3 jam sya hadir dihadapan Mc,kak Oki,dan Moderator. ternyata yg sebelumnya hanya mimpi itu menjadi kenyataan. سبحان لله Luar biasa,penyampaian dengan kata-kata lugas itu,benar-benar membuat semua hadirin terkagum-kagum melihatnya. Wanita yang sungguh sholehah dan سبحان لله cantik. 



(Bersambung ... *Kasur telah menungguku untuk segera tidur" >_< zzz*Assalam wr wb.. afwan ya ukhtifillah*)

Pesan Untuk MurobbiahKu..

Untuk Murabbi, murobbiyahku

Ustad/Ustadzah.. kau tahu betapa lemah imanku

kau tahu betapa mudah aku tergelincir, terjerembab dan terjatuh layu

dilembah futur

Ustad/ Ustadzah..betapa mudah aku mencari alasan tuk tak datang ke majlis ilmumu

cuaca panas, hujan, pekerjaan hingga keluarga menjadi alasanku tuk tak mendatangimu

Aku tahu,..bukannya kau tak tahu

tapi kau slalu berusaha memahamiku, mengerti aku dan tetap dijalan dakwahmu

beraneka jamuan kau suguhkan

dari jamuan ilmu hingga ke jamuan perutku

tak pernahkah kau merasa menyesal??

tak pernahkah kau merasa takut maisyahmu habis sia-sia??

tak pernahkah kau ingin berhenti??

Ustad/Ustadzah...bersitkan aku ghirah dakwahmu

percikkan aku keistiqomahanmu

ajarkan aku kedermawananmu

agar aku mampu…tegar di halaqahmu

agar aku mampu…melebihimu

demi akhiratku..

Story By : Eva Ps El Hidayah

Jangan sia-siakan waktu luangmu, Ukhti !

Demi Masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasehat-menasehati supaya menaati kebenaran dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran” (Q.S Al-Ashr: 1-3)

      Taujih ini bisa untuk semuanya, tapi khususnya untuk para akhwat, lebih khusus lagi bagi yang masih lajang Diambil dari berbagai sumber.
       Bagi akhwat yang masih lajang, mungkin banyak di antaranya yang sudah merindukan untuk menggenapkan setengah dien, tapi Allah masih belum mendatangkan jodohnya.
Insya Allah hampir semuanya mengharapkan pasangan yang baik agamanya. Di antaranya ada yang menanti dengan sabar meskipun usia sudah menginjak kepala tiga. Ada yang tidak sabar menanti hingga akhirnya asal pilih aja, tidak menjadikan agama menjadi pertimbangan utamanya. Ada yang menantinya dengan santai aja, ntar kalo sudah waktunya ya datang sendiri . Ada pula yang hanya sekedar ingin, tapi tidak mempersiapkan menuju kesana. Tapi ada pula yang meskipun sudah siap dari segi usia, sudah punya maisyah tetapi belum punya keinginan menuju kesana.
ukhti..
     Termasuk yang mana dirimu ukhti..? Bagaimanapun kondisimu ukhti… jangan sia-siakan waktumu dalam masa penantian itu. Jangan sia-siakan dengan angan-angan indah (karena belum tentu indah ) karena hal itu bisa membawamu pada zina hati. Jangan pula terlalu bersedih karena belum dapat jodoh juga. Ingatlah janji Allah dalam surat An Nuur:26, “wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).” Jika kita ingin mendapatkan pasangan yang sholeh maka jadikan diri kita sholeh juga. Masih ada waktu bukan?
     Jangan sia-siakan pula waktu, pikiran dan tenagamu untuk hal-hal yang tidak bermanfaat apalagi maksiat. Kurangi hal-hal yang mubah seperti nonton TV, jalan-jalan, shopping, dll yang berlebihan.
Trus harus ngapain donk???
     Buanyak atuh yang bisa kita kerjakan. Kembangkan ilmu dan potensi yang kita miliki, bisa dengan menyelesaikan kuliah (bagi yang belum lulus) atau melanjutkan kuliah lagi, atau ikut kursus-kursus. Dalam hal profesi kita bisa mencari pekerjaan yang sesui dengan bidang atau minat kita tapi dipertimbangkan juga, save ga diri kita sebagai akhwat bekerja disana? Syukur kalau kita bisa bekerja sekaligus berdakwah dan mengembangkan ilmu kita disana, sekali dayung beberapa pulau terlampaui. OK?
     Trus coba kita pikirkan tentang masalah-masalah ummat? Jangan trus sibuk kuliah atau kerja tidak mikirkan tentang masalah ummat. Ingat sabda Rasulullah, barangsiapa ketika bangun tidak memikirkan umatku maka dia tidak termasuk dalam umatku. Masalah-masalah ummat itu ada banyak kalau kita mau BUMBATA di sekitar kita. Tidak hanya mencermati saja, tapi yang penting cari solusi. Coba kita tanya diri kita, kalau kita menyatakan bangga terhadap Islam, apa yang sudah kita perbuat untuk Islam? Kalau kita sudah berkomitmen terhadap dakwah, sudah maksimalkah yang kita lakukan selama ini?
Ada banyak orang di sekitar kita yang belum berIslam dengan benar, ada banyak yang ingin belajar Islam, ada banyak yang butuh dibina, tetapi terkadang kita justru ‘membinasakan’nya dengan menelantarkan mereka.
Trus apalagi yang bisa kita kerjakan? Siapkan bekal sebanyak-banyaknya mulai sekarang untuk membangun rumah tangga yang Islami dan membangn masyarakat yang Islami pula. Mulai persiapan spiritual, persiapan konsepsional, persiapan fisik, persiapan material dan persiapan sosial.Kalau ingin tahu lebih lanjut, baca buku dech, kalau ada waktu lain kali Insya Allah saya tuliskan. Oh ya, jangan lupa, belajar masak.
Tuh kan… banyak sekali yang bisa dan bahkan ada yang harus kita lakukan. Katanya Ust. Hasan Al Banna, Sesungguhnya beban yang kita miliki lebih banyak dari waktu yang tersedia. Banyak yang bisa kita kerjakan, jangan ditunda-tunda, mumpung kita masih punya banyak waktu luang. Mumpung belum disibukkan oleh urusan rumah tangga, mengurus suami dan anak, dsb. Seorang ibu bercerita, masa-masa gadisnya dulu adalah masa-masa keemasan dimana dia punya banyak waktu untuk beramal, mengembangkan diri dan berkontribusi untuk ummat dan dakwah. Tapi bukan berarti trus ketika sudah berkeluarga dia tidak lagi bisa berdakwah dan beraktifitas, justru bertambah kontribusinya karena ada yang mendukung.dan membantu. Asalkan bisa memenej waktu dengan baik dan mempertimbangkan fiqih prioritas, Insya Allah bisa seimbang.
       Yuk, jangan hanya berdiam diri saja, jangan termasuk golongan muslim yang duduk. Terus berkarya dan bersabarlah. Insya Allah Allah maha tahu yang terbaik buat kita, siapa dan kapan waktunya. Dengan waktu yang kita miliki kita bisa mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik dan terus berkontribusi menuju kejayaan ummat.
Wallahu a’lam bishowab..

(Proud To Be A Muslimah)